A) Batang engkol B) Rocker arm C) Poros engkol D) Poros nok E) Push rod
A) Mesin yang membutuhhkan 2 kali gerakan piston untuk 1 kali kerja B) Mesin yang membutuhhkan 1 kali putaran poros engkol untuk 1kali kerja C) Mesin yang menggunakan oli samping D) Mesin yang membutuhhkan 4 kali putaran poros engkol untuk 1 kali kerja E) Mesin yang membutuhhkan 1 kali gerakan piston engkol untuk 1 kali kerja
A) Mesin yang membutuhhkan 4 kali putaran poros engkol untuk 1 kali kerja B) Mesin yang membutuhhkan 2 kali gerakan piston untuk 1 kali kerja C) Mesin yang membutuhhkan 4 kali gerakan piston untuk 1 kali kerja D) Mesin yang membutuhhkan 1 kali putaran poros engkol untuk 1kali kerja E) Mesin yang menggunakan oli samping
A) Exhaus port dan intake manifold B) Intake dan exhaus manifold C) Karburator D) Mekanisme katup E) Inlet port
A) Inlet port dan exhaust port B) Karburator C) Mekanisme gerakan piston D) Intake dan exhaus manifold E) Mekanisme katup
A) Hisap - Usaha - Buang - Kompresi B) Hisap - Kompresi - Buang - Usaha C) Hisap – kompression – usaha – buang D) Kompresi - Usaha - Hisap - Buang E) Usaha - Buang - Kompresi - Hisap
A) Akhir langkah hisap B) Awal langkah kompresi C) Akhir langkah kompresi D) Akhir langkah hisap E) Awal langkah usaha
A) 17:1 B) 12:1 C) 20:1 D) 15:1 E) 22:1
A) Karena konstruksi saluran hisap lebih rendah dari saluran buang B) Karena motor 2 langkah tidak menggunakan katup C) Karena menggunakan oli samping D) Karena ukuran piston lebih besar E) Karena perbandingan bahan bakarnya gemuk
A) Kompresi dan Usaha B) Hisap dan usaha C) Hisap dan kompresi D) Usaha dan buang E) hisap dan buang
A) Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk masih tertutup rapat, beberapa derajat sebelum TMB katup buang sudah terbuka lebih awal sehingga gas bekas pembakaran dapat keluar ke exhaust manifold. B) Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup buang membuka beberapa derajat setelah TMB sehingga gas bekas pembakaran dapat keluar ke exhaust manifold. C) Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup masuk masih tertutup rapat, beberapa derajat sebelum TMA katup buang sudah terbuka lebih awal sehingga gas bekas pembakaran dapat keluar ke exhaust manifold D) Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk masih tertutup rapat, beberapa derajat sebelum TMB katup buang sudah terbuka lebih awal sehingga gas bekas pembakaran dapat keluar ke exhaust manifold. E) Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup buang masih tertutup rapat, beberapa derajat sebelum TMB katup masuk terbuka lebih awal sehingga gas bekas pembakaran dapat keluar ke exhaust manifold.
A) Jumlah bahan bakar dan tipenya. B) Kualitas bahan bakar dan proses kerjanya. C) Power yang dihasilkan dan range kerja mesin. D) Jenis bahan bakar dan proses kompresinya. E) Putaran mesin dan kebutuhan bahan bakarnya.
A) Jumlah bahan bakar cukup, kompresi mesin baik, pengapian yang baik. B) Kualitas bahan bakar baik, kompresi mesin baik, pengapian yang baik. C) Kualitas system pelumasan yang baik, kompresi baik, pengapian yang baik. D) Suhu mesin optimal, tekanan kompresi baik, pengapian baik. E) Kualitas bahan mesin yang baik, kompresi mesin baik, pengapian yang baik.
A) Putaran mesin akan lebih halus jika jumlah silindernya sedikit. B) Panas mesin lebih tinggi dari motor 2 tak. C) Tidak memakai oli samping. D) Suara akan lebih halus. E) Terdapat mekanisme penggerak katup, sehingga perawatan lebih sulit.
A) Proses masuknya gas campuran bensin dan udara masuk ke ruang engkol. B) Proses keluarnya gas campuran bensin dan udara ke ruang engkol. C) Proses pemasukan pada saat langkah hisap. D) Proses masuknya gas campuran bensin dan udara masuk ke ruang karburator. E) Proses masuknya gas campuran bensin dan udara yang masuk ke ruang bakar/silinder dari ruang engkol.
A) Supaya mesin larinya kencang. B) Supaya tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih besar. C) Gas akan mudah terbakar dengan sempurna jika suhu awal pembakaran dapat dicapai. D) Suipaya mesin dapat bekerja dengan sedikit bahan bakar. E) Karena mesin dalam kondisi belum berjalan masih dalam keadaan dingin.
A) Tekanan pembakaran kecil, suhu udara rendah dan kepadatan bahan bakar sangat tinggi. B) Tekanan kompresi turun, udara tidak murni oksigen dan pembakaran berlangsung sangat pendek. C) Bahan bakar murni, udara tidak murni oksigen dan pembakaran berlangsung sangat lama. D) Bahan bakar tidak murni, udara tidak murni oksigen dan pembakaran berlangsung sangat singkat. E) Tekanan pembakaran yang dihasilkan besar, waktunya singkat dan tenaga yang dihasilkan besar.
A) Kompresi bagus B) Api dari busi juga bagus. C) Campuran udara dan bahan baker yang tepat. D) Bahan baker bebas. E) Pengapian yang tepat.
A) Akhir langkah usaha B) Awal langkah usaha C) Akhir langkah hisap D) Akhir langkah kompresi E) Awal langkah kompresi
A) 2 ring kompresi saja B) 3 ring kompresi C) 2 ring kompresi 1 ring oli D) 2 ring oli 1 ring kompresi E) 3 ring oli
A) Saluran bilas dan connecting rod B) saluran buang dan batang piston C) saluran bilas dan poros engkol D) saluran masuk dan connecting rod E) saluran hisap dan poros engkol
A) Piston dan crankshaft B) Silinder blok dan crankshaft C) Silinder liner dan crackshaft D) Silinder dan camshaft E) Silinder liner dan connecting rod
A) Fly wheel dan connecting rod B) Camshaft dan push rod C) Camshaft dan connecting rod D) Crankshaft dan push rod E) Camshaft dan batang piston
A) DOHV B) DHC C) DOHC D) OHV E) OHC
A) Katup hisap B) Crankshaft C) Camshaft D) Karburator E) Piston |