A) Mesin 4 langkah dengan mekanisme katub DOHC B) Mesin 4 langkah dengan mekanisme katub SOHC C) Mesin 4 langkah dengan mekanisme katub DOHC + VVT-i D) Mesin 4 langkah dengan mekanisme katub DOHC + turbo E) Mesin 4 langkah dengan mekanisme katub OHV
A) 25 p.e B) 45 p.e C) 35 p.e D) 15 p,ea. E) 40 p.e
A) Waktu pembukaan dan penutupan pada katub pada system mekanisme katub konvensional tetap sedangkan pada system VVT-I berubah ubah berdasarkan kondisi kerja mesin B) Waktu pembukaan dan penutupan pada katub pada system mekanisme katub konvensional berubah ubah sedangkan pada system VVT-I berubah ubah berdasarkan kondisi kerja mesin C) Waktu pembukaan dan penutupan pada katub pada system VVT-I tetap sedangkan pada system mekanisme katub konvensional berubah ubah berdasarkan kondisi kerja mesin D) System mekanisme katub konvensional dan VVT-I masih memerlukan penyetelan celah katub secara maual E) Konstruksi mekanisme katub system VVT-I lebih sederhana didanding yang konvensional
A) Mengurangi emisi gas buang B) Memberikan rentang pembukaan dan penutupan katub yang tetap/konstan C) Hasil pembakaran masuk kategori Ramah lingkungan D) Memperbaiki performa mesin (torsi) disemua tingkat kecepatan E) Penghematan bahan bakar
A) Intake valve B) Timing rotor C) Roller rocker arm D) Hydraulic lash adjuster E) Intake camshaft
A) Pembentukan campuran udara dan bahan bakar lebih heterogen B) Perbandingan campuran udara dan bahan bakar lebih tepat pada semua tingkat kecepatan C) Mesin lebih responsive sesuai dengan sudut pembukaan throttle vale D) Pemasukan bahan bakar kedalam silinder lebih efisien E) Kemampuan menghidupkan mesin pada temperature dingin lebih baik
A) Fuel tank – fuel pump – fuel filter – fuel delivery pipe – injector B) Fuel pum -- fuel filter – delivery pipe – fuel pressure regulator -- injector C) Fuel tank – fuel filter -- fuel pump – fuel delivery pipe – injector D) fuel pum -- fuel filter – fuel pressur regulator -- delivery pipe – injector E) Fuel pum -- fuel filter – delivery pipe – injector – fuel pressur regulator
A) circuit opening relay B) EFI main relay C) pressure regulator D) fuel pump switch E) fuel cut
A) eair pressure regulator B) air cleaner C) air flow meter D) air intake chamber E) throttle valve
A) air flow meter B) air intake chamber C) throttle valve D) air valve E) air temperature
A) Engine knock sensor B) Temperature air sensor C) Engine coolent temperature sensor D) Air temperature sensor E) Engine control modul
A) Throttle body B) Air cleaner C) Air intake chamber D) Air flow meter E) Pressure regulator
A) Throttle position sensor B) Water themperature sensor C) Ignition primary signal D) Air themperature sensor E) Oxygen sensor
A) Throttle position sensor B) Oxygen sensor C) Water temperatus sensor D) Air temperature sensor E) Ignition primary signal
A) Unsur CO dan NOx B) Unsur CO2 dan N2 C) Unsur CO2 dan O2 D) Unsur O2 dan HC E) Unsur CO2
A) Fail – Safe B) Check engine C) Main Relay D) Fuse E) Memori
A) Fuel tank, pipa penyalur, regulator, injector B) Fuel filter, pipa pengembali, fuel pressure regulator, injector C) Fuel pump, pipa pengembali, regulator, injector D) Fuel filter, pipa penyalur, fuel pressure regulator, injector E) Fuel pump, fuel filter, pipa penyalur, regulator, injector
A) Mengatur jumlah bahan bakar dan waktu penyemprotan B) Mengontrol bahan bakar dan sensor C) Mengatur speed engine dan mengontrol sensor D) Mengatur seluruh sistem E) Mengatur jumlah injeksi dan mengontrol sensor
A) Throttle Position Sensor dan vacuum sensor B) Intake air temperatur sensor dan Air flow sensor C) Vacum sensor D) Air flow sensor dan Engine speed sensor E) Temperatur sensor dengan Engine speed (Rpm) sensor
A) Memanaskan bensin sebelum disemprotkan oleh injektor B) Mengatur tekanan bahan bakar pada tangki bensin C) Mengatur tekanan bahan bakar pada delivery Pipe (fuel rail) D) Menambah bahan bakar E) Pemasok bensin pada injektor
A) Terjadi gangguan pada sistem bahan bakar B) Terjadi gangguan pada salah satu sensor C) Terjadi gangguan pada main relay D) Terjadi gangguan pada sumber arus yang menuju ke sistem EFI E) Tidak bermasalah
A) VVT-I controller, CMP sensor, CKP sensor, OCV B) CMP sensor, CKP sensor, , OCV, VVT-I controller C) OCV, CMP sensor, CKP sensor, VVT-I controller D) CKP sensor, CMP sensor, VVT-I controller, OCV E) CMP sensor, CKP sensor, VVT-I controller, OCV
A) Resistance, tegangan socket kabel injector , tegangan socket injector B) Resistance, tegangan socket kabel injector, socket kabel injector C) Resistance, tegangan socket kabel injector, socket injector D) Resistance, tegangan socket kabel injector, sinyal socket kabel injector E) Resistance, tegangan socket kabel injector, tahanan socket injector
A) Saat regulated sebesar 2,1 – 2,6 bar B) Saat engine mati sebesar 2,1 – 2,6 bar C) Saat holding sebesar 2,1 – 2,6 bar D) Saat holding setelah 5 menit 0,5 bar E) Saat vacuum OFF sebesar 2,1 – 2,6 bar
A) intake manifold air control solenoid, TPS, IAT, MAP B) intake manifold air control solenoid, IAC, IAT, MAP C) TPS, IAT, IAC, MAP, intake manifold air control solenoid D) IAT, IAC, MAP, TPS E) intake manifold air control solenoid, air cleaner, IAT, MAP
A) C dan B B) F dan B C) C dan T D) C dan F E) F dan T
A) Saat engine idling mengukur tegangan F dan T sebesar tegangan AC B) Saat engine idling mengukur tegangan F dan Ne- sebesar 0,7 – 1 volt C) Saat engine idling mengukur tegangan F dan T sebesar 0,7 – 1 volt D) Saat engine idling mengukur tegangan F dan Ne+ sebesar 0,7 – 1 volt E) Saat engine idling mengukur tegangan Ne+ dan Ne- sebesar 0,7 – 1 volt
A) Menggunakan Ohmmeter Analog dan saklar selector diarahkan ke X1 B) Menggunakan Ohmmeter Analog dan saklar selector diarahkan ke X K C) Menggunakan Avometer Analog dan saklar selector diarahkan ke X 10 D) Menggunakan Ohmmeter Analog dan saklar selector diarahkan ke X10 E) Menggunakan Voltmeter Analog dan saklar selector diarahkan ke X10
A) Ohmeter ke terminal + coil dan terminal – coil B) Ohmeter ke terminal + dan terminal – bodi C) Ohmeter ke terminal + dan terminal tegangan tinggi coil D) Ohmeter ke terminal + dan terminal teganggan tinggi distributor E) Ohmeter ke terminal - dan terminal tegangan tinggi coil
A) Ohmeter ke terminal + coil dan terminal – coil B) Ohmeter ke terminal + dan terminal tegangan tinggi coil C) Ohmeter ke terminal + dan terminal – bodi D) Ohmeter ke terminal + dan terminal teganggan tinggi distributor E) Ohmeter ke terminal - dan terminal tegangan tinggi coil
A) 1 ke B coil, 2 ke bodi dan 3 ke kabel busi no.satu B) 1 ke baterei +, 2 ke bodi dan 3 ke kabel busi no satu C) 1 ke baterei, 2 ke bodi dan 3 ke kabel busi no. satu D) 2 ke baterei, 1 ke bodi dan 3 ke kabel busi no.satu E) 1 ke bodi , 2 ke B coil dan 3 ke kabel busi no. satu
A) saat pengapian berubah maju dari ukuran sebelumnya B) saat pengapian berubah mundur dari ukuran sebelumnya C) saat pengapian berubah menjadi sesudah TMA D) saat pengapian berubah menjadi sebelum TMA E) saat pengapian tidak berubah dari ukuran sebelunya
A) Baterei, Fuse, Ignition Switch, Kabel, ECU / ECM, Distributor, Igniter, Coil, ,Kabel Busi, Busi B) ECU / ECM, Distributor, Igniter, Coil, Kabel, Busi, Fuse, Ignition Switch C) Baterei, ECU / ECM, Distributor, Igniter, Coil, Kabel, Busi, Fuse, Ignition Switch D) Igniter, Coil, ECU/ECM, Distributor, Kabel, Kabel busi, Busi E) ECU / ECM, Distributor, Igniter, Coil, Kabel, Busi, Fuse
A) ECU B) Coil+ C) Coil - D) Distributor E) Ignition switch
A) IGT, IGF, C, Rpm, E /massa B) IGT, IGF, B, C, E /massa C) IGT, IGF, B, C, Rpm, E /massa D) IGT, IGF, B, C, Rpm, E) IGT, IGF, B, Rpm, E /massa
A) Distributor B) Ignition Switch C) ECU D) Coil - E) Coil +
A) Distributor B) Coil + C) Ignition Switch D) Coil - E) ECU
A) Throttle valve, Air Flow meter,Intake runner, Intake valve B) Air Cleaner, Throttle valve, Intake runner, Intake valve C) Air Flow meter, Intake runner, Throttle valve, Intake valve D) Air Flow meter, Throttle valve, Intake runner, Intake valve E) Throttle valve, Intake runner, Air Flow meter, Intake valve
A) Type D yang diukur tekanan udara absolut (vacuum) dan type L yang diukur volume udara B) Type D menggunakan Manifold Pressure sensor dan type L menggunakan Air Flow Meter C) “D” = DRUCK (Bahasa jerman) artinya tekanan dan “L” = LUFT artinya Udara D) Type D menempatkan Maifold Pressure sensor setelah throttle vale dan type L menempatkan Air Flow meter sebelum throttle valve E) Type L menempatkan Maifold Pressure sensor setelah throttle vale dan type D menempatkan Air Flow meter sebelum throttle valve
A) Saat engine pada putaran idle injeksi durasinya 2 ms dan pada beban berat injeksi durasinya 4 ms B) Tekanan bensin dan lamanya injector ON C) Tekanan bensin dikontrol oleh regulator dan lamanya injector ON dikontrol ECU D) Waktu injector ON diberi istilah durasi atau lebar pulsa dan diukur dalam milisecon E) Tekanan bensin dikontrol oleh ECU dan lamanya injector ON dikontrol sensor |